Jumat, 28 September 2012

FISIOLOGI INVERTEBRATA



FISIOLOGI INVERTEBRATA
(Pelecypoda, Insekta, dan Cacing pipih)


1.      Pelecypoda
Nama  Pelecypoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Seperti spesies dari kelompok mollusca lainnya, tubuhnya lunak berlendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Tubuh dilapisi dua cangkang - maka disebut juga sebagai Bivalvia - yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara atau nakreas).
Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah Maleagrina margaritivera (kerang mutiara).
Gambar 2. Struktur luar kerang air tawar

Gambar 2.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel

1.1  Sistem pencernaan
Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
 Anus terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

Gambar 3. Struktur dalam kerang air tawar
1.2  Sistem respirasi
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki.
Insang kerang berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.

1.3  Sistem saraf dan indera
System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf.

2.      Insekta
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis.

Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
1.      Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
2.      Sepasang antena/alat peraba.
3.      Tiga pasang alat mulut, yaitu :
·         rahang muka
·         rahang tengah
·         rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
2.1  sistem pencernaan
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
1.      mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
2.      mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
3.      mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
4.      mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Gambar 4. Tipe mulut insecta
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Sistem Organ Insecta
Sistem Organ
Keterangan
Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
Sistem peredaran darah
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.

Gambar 5. Organ pencernaan

Gambar 6. Organ respirasi


3.      Cacing Pipih


3.1  sistem pencernaan
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler.

3.2  sistem respirasi
Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi

3.3  sistem saraf dan indera
Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih:
Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).


Referensi

SMA Islam Ahmad Yani. 2009. Insecta. http://smayani.wordpress.com/2009/05/14/insecta/. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Sentra edukasi. 2010. Mollusca. http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/mollusca.html. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Anonim. 2008. Phyllum Mollusca. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-mollusca/. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Anonim. 2009. Klasifikasi Mollusca. http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi.htm. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Anonim. 2011.Platyhelminthes.  http://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes. Diakses tanggal 10 Desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar