FISIOLOGI INVERTEBRATA
(Pelecypoda, Insekta, dan Cacing pipih)
1.
Pelecypoda
Nama Pelecypoda
berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys
yang artinya kapak kecil dan podos
yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda
berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang
berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Seperti spesies
dari kelompok mollusca lainnya, tubuhnya lunak berlendir dan terbungkus oleh
mantel, cangkang dari zat kapur. Tubuh dilapisi
dua cangkang - maka disebut juga sebagai Bivalvia - yang
dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri
dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam (mutiara atau nakreas).
Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah
Maleagrina margaritivera (kerang
mutiara).
Gambar 2. Struktur luar kerang air tawar
Gambar 2.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
1.1
Sistem
pencernaan
Alat pencernaan
telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek,
lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada
mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis
mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka
ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar
pencernaan telah berkembang baik.
Pada bagian
belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi
untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
Anus terdapat di
saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan
golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan
berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan
getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
Gambar 3.
Struktur dalam kerang air tawar
1.2
Sistem respirasi
Alat pernapasan
kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak
lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi
pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi
seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang
terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam
dan kaki.
Insang kerang
berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
1.3
Sistem saraf
dan indera
System sarafnya
terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion
anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion
pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion
posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
Ketiganya
dihubungkan dengan serabut-serabut saraf.
2.
Insekta
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam
(6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas
yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta
mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis.
Struktur dan
fungsi tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala
(cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu
segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala
terdapat :
1.
Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki
beberapa ommatidia (mata tunggal)
2.
Sepasang antena/alat peraba.
3.
Tiga pasang alat mulut, yaitu :
·
rahang muka
·
rahang tengah
·
rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu
prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang
kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang
serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas
belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa
insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor
serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka.
Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
2.1
sistem
pencernaan
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat
(4) tipe mulut, yaitu :
1.
mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan
berbagai macam belalang.
2.
mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam
lebah.
3.
mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
4.
mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Gambar 4. Tipe mulut
insecta
Bagian mulut ini
terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila),
dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Sistem Organ Insecta
Sistem
Organ
|
Keterangan
|
Sistem pernapasan
|
Organ pernapasan berupa trakea
berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva
bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
|
Sistem pencernaan makanan
|
Sistem pencernaan makanan pada
beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan,
lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara
mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
|
Sistem peredaran darah
|
Tipe sistem peredaran darahnya
adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak
mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
|
Sistem syaraf
|
Sistem syarafnya disebut tangga
tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata faset (majemuk)b. antenac.
alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat
pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya
(kunang-kunang)
|
Sistem ekskresi
|
Pengeluaran zat sisa melalui
pembuluh Malpighi.
|
Sistem reproduksi
|
Insecta kadang-kadang mengalami
partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah
perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah.
Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
|
Gambar 5. Organ
pencernaan
|
Gambar 6. Organ
respirasi
|
|
3.
Cacing Pipih
3.1
sistem
pencernaan
Sistem pencernaan
cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi
oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
Selain itu, cacing
pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak
memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena
makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler.
3.2
sistem
respirasi
Sementara itu, gas
O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi
3.3
sistem saraf
dan indera
Sistem syaraf
tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut
sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari
kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian
kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
Pada cacing pipih
yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf
(neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa
sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke
efektor), dan sel asosiasi (perantara).
Beberapa jenis
cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik
mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior
(kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di
seluruh tubuhnya. Beberapa spesies
juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur
keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).
Referensi
SMA Islam Ahmad
Yani. 2009. Insecta. http://smayani.wordpress.com/2009/05/14/insecta/. Diakses
tanggal 10 Desember 2011.
Sentra edukasi.
2010. Mollusca. http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/mollusca.html. Diakses
tanggal 10 Desember 2011.
Anonim. 2008. Phyllum Mollusca. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-mollusca/. Diakses
tanggal 10 Desember 2011.
Anonim.
2009. Klasifikasi Mollusca. http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi.htm. Diakses tanggal
10 Desember 2011.
Anonim.
2011.Platyhelminthes. http://id.wikipedia.org/wiki/Platyhelminthes. Diakses
tanggal 10 Desember 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar