Jumat, 28 September 2012

Gerakan Mahasiswa


GERAKAN MAHASISWA
Harapan yang Tak Pernah Padam[1]


Hidup Mahasiswa!!!
Selamat datang saudara-saudara mahasiswa baru. Selamat datang manusia-manusia terbaik yang dilahirkan bumi Nusantara. Selamat datang para pewaris negara-bangsa yang besar. Selamat datang mahasiswa Indonesia, harapan bangsa untuk mewujudkan Indonesia baru yang adil, makmur, sejahtera, dan sentosa.
Ijinkan saya, menyampaikan uraian singkat yang saya beri judul “Gerakan Mahasiswa: Harapan yang Tak Pernah Padam”. Sebuah uraian singkat yang lahir   sebagai bentuk rasa tanggung jawab kami yang telah lebih dulu bergumul dengan dunia kampus yang dinamis dan penuh tantangan ini.
Uraian ini saya akan awali dengan fakta-fakta sejarah seputar perjalanan pergerakan mahasiswa Indonesia, semenjak kebangkitannya hingga akhir-akhir ini.
Fakta-fakta sejarah gerakan mahasiswa Indonesia:
1.      Periode 1908
Diawali kelahiran Boedi Utomo yang diprakarsai oleh kelompok muda mahasiswa STOVIA Jakarta. Tujuan pendirian Boedi Utomo: Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, teknik dan industry, serta kebudayaaan.
Pada 1925 Perhimpunan Indonesia yang didirikan oleh Mohammad Hatta dan kawan-kawan mahasiswa di Belanda. Ia berusaha mempertegas identitasnya sebagai sebuah bangsa bernama Indonesia.
Kelahiran kedua organisasi yang didirikan para mahasiswa itu merupakan suatu episode sejarah baru Indonesia. Misinya, menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan di kalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan medorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.
2.      Periode 1928 
Pada tanggal 28 Oktober 1928 sumpah pemuda dicetuskan pada Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta. Tergabung di dalamnya berbagai organisasi mahasiswa dan study club mahasiswa.
3.      Periode 1945
Pada periode ini, kelompok muda dan mahasiswa, yang kemudian disebut angkatan ’45  mendorong agar secepatnya diproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
4.      Periode 1966
Kelahiran generasi ini adalah untuk menentang kepemimpinan Soekarno yang korup, represif, dan diktatur. Dan ikut serta membantu kelahiran Orde baru.
5.      Periode 1974
Malapetaka 15 Januari 1974 menjadi penanda lahirnya generasi atau angkatan ’74 mahasiswa Indonesia. Pada peristiwa ini terjadi kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota sekitarnya akibat provokasi aparat. Pada tanggal tersebut PM Jepang berkunjung ke Indonesia, dan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi yang menolak penanaman modal asing yang membabi buta di tanah air. Akibat peristiwa itu, diberlakukan NKK/BKK yang dipandang oleh mahasiswa sebagai penghalang kemerdekaan gerakan mahasiswa Indonesia. Selanjutnya organisasi mahasiswa di dalam kampus, Dewan Mahasiswa dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah.
6.      Periode 1998
Gerakan reformasi dihidupkan dan dikobarkan oleh mahasiswa dan aktivis pro demokrasi. Akibatnya, pemerintahan Soeharto atau Orde Baru yang fasis-militeristik, korup, dan represif tumbang dan menemui ajalnya.
7.      Era reformasi sampai dengan sekarang, mahasiswa banyak bergiat di dalam kampus.

Apa yang bisa kita tarik sebagai benang merah atas keseluruhan fakta-fakta sejarah itu?
Pertama, dalam setiap periode sejarah yang menentukan di negeri ini, keterlibatan aktif kelompok pelajar-mahasiswa sangatlah kentara dan menentukan.
Kedua, menunjukkan eksistensi mahasiswa dan selalu menjadi garda terdepan dalam mendengungkan perubahan, mengontrol kekuasaan, dan membela kepentingan rakyat.
Ketiga, mahasiswa adalah unsur penting yang selalu diharapkan oleh masyarakat sebagai sandarannya, ketika kekuasaan alpa, lalai, dan tidak berpihak serta peduli kepada rakyat.
Sejarah telah membuktikan itu. Tak ada yang bisa menyangkal, tak ada yang bisa membohongi kita bahwa mahasiswa Indonesia adalah para penjaga moral bangsa, patriot muda yang selalu bersedia berkorban untuk kebaikan Negara dan bangsanya.
Untuk itu, kewajiban kita, sebagai mahasiswa  adalah mempersiapkan diri, mempersiapkan perkakas agar ia selalu siap menghadapi medan, menghadapi krisis, menghadapi ketegangan antara idealitas dan realitas sosialnya.
Apakah yang perlu dipersiapkan itu? Ia bukanlah senjata, semisal meriam, semisal pisau-belati, semisal senapan, bom atau sebagainya. Sebab bukan di situ tempat dan fungsi kerja mahasiswa. Mahasiswa adalah kaum intelektual, kaum intelegensia, yang menggunakan akal pikiran dan perasaannya untuk menyelesaikan permasalahan dan persoalan rakyat dan bangsanya.
Penindasan disebabkan oleh kemajuan dan pencapaian kelompok-kelompok penindas dalam segala bidang, baik ekonomi maupun ilmu pengetahuan beserta hasil-hasil pemikiran. Maka sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk menguasai perkakas mereka. Bukan untuk balik menindas, tapi melakukan kontra-penindasan. Atau dalam bahasa gerilya adalah: “senjata kita adalah senjata musuh.”
Untuk mempersiapkan itu, kawan-kawan dan kita semuanya perlu berusaha sekuat tenaga dan dengan motivasi tinggi untuk selalu melakukan yang terbaik dengan semangat pembebasan. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Ringan kita jinjing, berat kita pikul bersama.
Mahasiswa: Penghargaan dan Harapan
Status mahasiswa kini melekat sebagai identitas setiap dari kita. Apakah artinya? Mahasiswa adalah sebuah harapan, sebuah penghargaan yang tinggi kepada kita, yang diberikan oleh rakyat dan bangsa. Pada dirinya ada melekat jaminan. Jaminan yang memunculkan pengharapan. Tiap-tiap kita berharap, tiap-tiap orang tua kita berharap, tiap-tiap keluarga kita berharap, tiap-tiap orang di sekitar kita berharap; kelak kita akan menjadi seseorang yang bisa mereka andalkan, bisa dijadikannya sandaran setiap kali kesulitan hidup menjepit, setiap kali penindasan menghimpit kehidupannya.
Mahasiswa Indonesia cinta kepada kebenaran, kepada keadilan, kepada kemanusiaan. Mahasiswa Indonesia adalah manusia yang rindu akan hadirnya kesejahteraan, kebagahagiaan, dan kedamaian untuk seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat manusia. Untuk mewujudkan cinta dan kerinduannya, ia harus berani berkorban. Mengorbankan kenikmatan kecil untuk kenikmatan atau kebahagaiaan yang lebih besar. Memilih memperjuangkan kepentingan orang kebanyakan dari pada kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Mahasiswa Indonesia cinta kepada kebajikan. Setiap detik, setiap hela nafasnya adalah kebajikan. Setiap waktunya dipergunakan untuk menyemai kebajikan-kebajikan. Waktu-waktunya dipenuhi dengan sesuatu yang bermanfaat. Ia banyak belajar, ia banyak membaca, ia banyak berfikir, ia banyak merenung, ia banyak berdiskusi. Dan yang terpenting kata dan perbuatannya adalah satu. Kata dan perbuatannya adalah kesetiaan.
Mahasiswa Indonesia adalah manusia yang bertanggung jawab. Berani mengambil resiko terhadap pilihan hidupnya. Mahasiswa Indonesia adalah manusia yang tegas. Tegas terhadap diri sendiri. tegas terhadap orang lain. Tegas dalam mempertahan yang benar adalah benar dan salah adalah salah. Berani mengatakan tidak pada setiap ketidakadilan. Dan berani berjuang untuk suatu kebenaran.
Mahasiswa Indonesia juga adalah manusia yang terbuka. Ia tidak kaku dalam mengambil kesimpulan, pertimbangan, dan keputusan. Ia membuka segenap inderawinya untuk semua ide, gagasan, konsep, pemikiran dan lain sebagainya. Kesemuanya untuk dicerna oleh logika, kognisi, dan mata hatinya. Mengambil darinya permata kebenaran. Sebab manusia cinta terhadap kebenaran, terhadap keadilan, dan membenci kebohongan, penghianatan, dan kemunafikan.
Kesimpulan
Untuk memperjelas uraian ini, maka saya akan menyampaikan berapa simpulan yang saya rasa penting untuk kita renungkan. Pertama, nilai-nilai dasar perjuangan mahasiswa Indonesia adalah kemanusiaan, demokrasi, kejujuran, rela berkorban atau keikhlasan, loyal kritis, dan keterbukaan (Inklusivitas). Kedua, tujuan gerakan perjuangan mahasiswa adalah keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian.
Untuk mengakhiri uraian ini, marilah kita; mahasiswa Indonesia mengucapkan sumpah setia kita. Sumpah setia terhadap fitrah kemanusiaan kita. Sumpah setia kita kepada Negara dan bangsa yang kita cintai ini.

Sumpah Mahasiswa Indonesia

1.      Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
2.      Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
3.      Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.

Hidup Mahasiswa!


[1] Disampaikan pada acara Pekan Orientasi Mahasiswa FKIP Universitas Mataram, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar