GERAKAN
MAHASISWA
Harapan yang Tak
Pernah Padam[1]
Hidup
Mahasiswa!!!
Selamat
datang saudara-saudara mahasiswa baru. Selamat datang manusia-manusia terbaik
yang dilahirkan bumi Nusantara. Selamat datang para pewaris negara-bangsa yang
besar. Selamat datang mahasiswa Indonesia, harapan bangsa untuk mewujudkan
Indonesia baru yang adil, makmur, sejahtera, dan sentosa.
Ijinkan
saya, menyampaikan uraian singkat yang saya beri judul “Gerakan Mahasiswa:
Harapan yang Tak Pernah Padam”. Sebuah uraian singkat yang lahir sebagai
bentuk rasa tanggung jawab kami yang telah lebih dulu bergumul dengan dunia
kampus yang dinamis dan penuh tantangan ini.
Uraian
ini saya akan awali dengan fakta-fakta sejarah seputar perjalanan pergerakan
mahasiswa Indonesia, semenjak kebangkitannya hingga akhir-akhir ini.
Fakta-fakta
sejarah gerakan mahasiswa Indonesia:
1.
Periode 1908
Diawali kelahiran Boedi Utomo yang
diprakarsai oleh kelompok muda mahasiswa STOVIA Jakarta. Tujuan pendirian Boedi
Utomo: Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran,
pertanian, peternakan, teknik dan industry, serta kebudayaaan.
Pada 1925 Perhimpunan Indonesia yang
didirikan oleh Mohammad Hatta dan kawan-kawan mahasiswa di Belanda. Ia berusaha
mempertegas identitasnya sebagai sebuah bangsa bernama Indonesia.
Kelahiran kedua organisasi yang
didirikan para mahasiswa itu merupakan suatu episode sejarah baru Indonesia.
Misinya, menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan di kalangan
rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan medorong semangat rakyat
melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang
membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.
2.
Periode 1928
Pada tanggal 28 Oktober 1928 sumpah
pemuda dicetuskan pada Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta. Tergabung
di dalamnya berbagai organisasi mahasiswa dan study club mahasiswa.
3.
Periode 1945
Pada periode ini, kelompok muda dan
mahasiswa, yang kemudian disebut angkatan ’45 mendorong agar secepatnya diproklamirkan
kemerdekaan Indonesia.
4.
Periode 1966
Kelahiran generasi ini adalah untuk
menentang kepemimpinan Soekarno yang korup, represif, dan diktatur. Dan ikut
serta membantu kelahiran Orde baru.
5.
Periode 1974
Malapetaka 15 Januari 1974 menjadi
penanda lahirnya generasi atau angkatan ’74 mahasiswa Indonesia. Pada peristiwa
ini terjadi kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota sekitarnya akibat provokasi
aparat. Pada tanggal tersebut PM Jepang berkunjung ke Indonesia, dan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi yang menolak penanaman modal asing yang membabi buta
di tanah air. Akibat peristiwa itu, diberlakukan NKK/BKK yang dipandang oleh
mahasiswa sebagai penghalang kemerdekaan gerakan mahasiswa Indonesia.
Selanjutnya organisasi mahasiswa di dalam kampus, Dewan Mahasiswa dibubarkan
dan dilarang oleh pemerintah.
6.
Periode 1998
Gerakan reformasi dihidupkan dan
dikobarkan oleh mahasiswa dan aktivis pro demokrasi. Akibatnya, pemerintahan
Soeharto atau Orde Baru yang fasis-militeristik, korup, dan represif tumbang
dan menemui ajalnya.
7.
Era
reformasi sampai dengan sekarang, mahasiswa banyak bergiat di dalam kampus.
Apa
yang bisa kita tarik sebagai benang merah atas keseluruhan fakta-fakta sejarah itu?
Pertama, dalam setiap
periode sejarah yang menentukan di negeri ini, keterlibatan aktif kelompok
pelajar-mahasiswa sangatlah kentara dan menentukan.
Kedua, menunjukkan
eksistensi mahasiswa dan selalu menjadi garda terdepan dalam mendengungkan
perubahan, mengontrol kekuasaan, dan membela kepentingan rakyat.
Ketiga, mahasiswa
adalah unsur penting yang selalu diharapkan oleh masyarakat sebagai
sandarannya, ketika kekuasaan alpa, lalai, dan tidak berpihak serta peduli
kepada rakyat.
Sejarah
telah membuktikan itu. Tak ada yang bisa menyangkal, tak ada yang bisa
membohongi kita bahwa mahasiswa Indonesia adalah para penjaga moral bangsa,
patriot muda yang selalu bersedia berkorban untuk kebaikan Negara dan
bangsanya.
Untuk
itu, kewajiban kita, sebagai mahasiswa
adalah mempersiapkan diri, mempersiapkan perkakas agar ia selalu siap
menghadapi medan, menghadapi krisis, menghadapi ketegangan antara idealitas dan
realitas sosialnya.
Apakah
yang perlu dipersiapkan itu? Ia bukanlah senjata, semisal meriam, semisal
pisau-belati, semisal senapan, bom atau sebagainya. Sebab bukan di situ tempat
dan fungsi kerja mahasiswa. Mahasiswa adalah kaum intelektual, kaum
intelegensia, yang menggunakan akal pikiran dan perasaannya untuk menyelesaikan
permasalahan dan persoalan rakyat dan bangsanya.
Penindasan
disebabkan oleh kemajuan dan pencapaian kelompok-kelompok penindas dalam segala
bidang, baik ekonomi maupun ilmu pengetahuan beserta hasil-hasil pemikiran. Maka
sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk menguasai perkakas mereka. Bukan untuk
balik menindas, tapi melakukan kontra-penindasan. Atau dalam bahasa gerilya
adalah: “senjata kita adalah senjata musuh.”
Untuk
mempersiapkan itu, kawan-kawan dan kita semuanya perlu berusaha sekuat tenaga
dan dengan motivasi tinggi untuk selalu melakukan yang terbaik dengan semangat
pembebasan. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Ringan kita jinjing, berat
kita pikul bersama.
Mahasiswa: Penghargaan dan Harapan
Status
mahasiswa kini melekat sebagai identitas setiap dari kita. Apakah artinya? Mahasiswa
adalah sebuah harapan, sebuah penghargaan yang tinggi kepada kita, yang diberikan
oleh rakyat dan bangsa. Pada dirinya ada melekat jaminan. Jaminan yang memunculkan
pengharapan. Tiap-tiap kita berharap, tiap-tiap orang tua kita berharap,
tiap-tiap keluarga kita berharap, tiap-tiap orang di sekitar kita berharap;
kelak kita akan menjadi seseorang yang bisa mereka andalkan, bisa dijadikannya
sandaran setiap kali kesulitan hidup menjepit, setiap kali penindasan
menghimpit kehidupannya.
Mahasiswa
Indonesia cinta kepada kebenaran, kepada keadilan, kepada kemanusiaan.
Mahasiswa Indonesia adalah manusia yang rindu akan hadirnya kesejahteraan,
kebagahagiaan, dan kedamaian untuk seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat
manusia. Untuk mewujudkan cinta dan kerinduannya, ia harus berani berkorban.
Mengorbankan kenikmatan kecil untuk kenikmatan atau kebahagaiaan yang lebih
besar. Memilih memperjuangkan kepentingan orang kebanyakan dari pada
kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Mahasiswa
Indonesia cinta kepada kebajikan. Setiap detik, setiap hela nafasnya adalah
kebajikan. Setiap waktunya dipergunakan untuk menyemai kebajikan-kebajikan.
Waktu-waktunya dipenuhi dengan sesuatu yang bermanfaat. Ia banyak belajar, ia
banyak membaca, ia banyak berfikir, ia banyak merenung, ia banyak berdiskusi.
Dan yang terpenting kata dan perbuatannya adalah satu. Kata dan perbuatannya
adalah kesetiaan.
Mahasiswa
Indonesia adalah manusia yang bertanggung jawab. Berani mengambil resiko
terhadap pilihan hidupnya. Mahasiswa Indonesia adalah manusia yang tegas. Tegas
terhadap diri sendiri. tegas terhadap orang lain. Tegas dalam mempertahan yang
benar adalah benar dan salah adalah salah. Berani mengatakan tidak pada setiap
ketidakadilan. Dan berani berjuang untuk suatu kebenaran.
Mahasiswa
Indonesia juga adalah manusia yang terbuka. Ia tidak kaku dalam mengambil
kesimpulan, pertimbangan, dan keputusan. Ia membuka segenap inderawinya untuk
semua ide, gagasan, konsep, pemikiran dan lain sebagainya. Kesemuanya untuk
dicerna oleh logika, kognisi, dan mata hatinya. Mengambil darinya permata
kebenaran. Sebab manusia cinta terhadap kebenaran, terhadap keadilan, dan
membenci kebohongan, penghianatan, dan kemunafikan.
Kesimpulan
Untuk
memperjelas uraian ini, maka saya akan menyampaikan berapa simpulan yang saya
rasa penting untuk kita renungkan. Pertama,
nilai-nilai dasar perjuangan mahasiswa Indonesia adalah kemanusiaan, demokrasi,
kejujuran, rela berkorban atau keikhlasan, loyal kritis, dan keterbukaan
(Inklusivitas). Kedua, tujuan gerakan
perjuangan mahasiswa adalah keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian.
Untuk
mengakhiri uraian ini, marilah kita; mahasiswa Indonesia mengucapkan sumpah
setia kita. Sumpah setia terhadap fitrah kemanusiaan kita. Sumpah setia kita
kepada Negara dan bangsa yang kita cintai ini.
Sumpah Mahasiswa
Indonesia
1.
Kami
mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
2.
Kami
mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan
keadilan.
3.
Kami
mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.
Hidup
Mahasiswa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar