Jumat, 28 September 2012

Hasil Survei Pemira BEM FKIP Universitas Mataram 2011


Laporan Hasil Survei LEMBAGA SURVEI KAMPUS

M. FAHRUDIN ALAWI MELAWAN TAKDIR

Lembaga Survei Kampus (LSK) telah melaksanakan polling atau survei kepada mahasiswa FKIP dengan jumlah sample 80 orang yang diambil secara acak dengan metode multistage random. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 17, 18, dan 20 Juni 2011.
Survey ini bertujuan untuk menjaring aspirasi mahasiswa menjelang Pemilu Raya (Pemira) mahasiswa FKIP 2011. Di samping itu, untuk memperoleh gambaran tingkat popularitas dan elektabilitas dua calon Ketua BEM FKIP, yaitu M. Fahrudin Alawi dan Iqbal, yang akan bertarung pada tanggal 23 Juni 2011. Kami tidak bermaksud untuk mengeneralisir pilihan seluruh mahasiswa berdasarkan hasil yang kami sajikan ini.

Kinerja BEM FKIP Tahun 2010/2011
Secara umum 43,7% responden mengatakan bahwa kinerja BEM tahun ini baik. Angka yang sama mengatakan tidak tahu. Sementara 12,5% mengatakan kinerja BEM tidak baik.
Angka 43,7% responden yang tidak tahu-menahu kinerja BEM sebagian besar beralasan bahwa mereka tidak tahu program yang dilaksanakan oleh BEM. Ini dikarenakan sosialisasi program yang kurang. BEM dipandang responden sebagai organisasi tertutup. Hal ini harus menjadi perhatian Ketua BEM terpilih beserta seluruh jajaran pengurus. Karena persentase responden yang mengatakan kinerja BEM adalah Baik belum mencapai separuh dari jumlah seluruh mahasiswa. Atau kalau dinilai, maka hasilnya masih merah (negatif).

Ketua BEM Dambaan Mahasiswa
Setiap pemilih memiliki tipe dan kriteria tertentu sebagai pertimbangan untuk membuatkan pilihan penting. Dalam persoalan memilih pemimpin, pemilih rata-rata memberikan suara kepada calon yang memiliki kepribadian yang tegas, berani, dan bertanggung jawab. Ini diperkuat dengan hasil survei yang menyajikan, 33% responden memilih calon Ketua BEM yang memenuhi kriteria tersebut. Sementara 29,3% responden yang menginginkan calon Ketua BEM FKIP tahun depan adalah calon yang dekat dengan mahasiswa. Tak kalah pentingnya, keaktifan calon dalam berbagai organisai kemahasiswa, semisal HMPS, HMJ, maupun UKMF menjadi perhatian penting pemilih. Jumlah responden yang mengatakan itu menjadi pertimbangannya dalam Pemira adalah sebanyak 22%.





Tingkat Popularitas Calon
Popularitas calon adalah syarat awal keterpilihan. Berdasarkan hasil survey, 60% respon tidak tahu atau tidak mengenal kedua calon yang akan berkompetisi pada 23 Juni esok. Dan hanya 18,7% yang mengenal keduanya secara bersamaan.
Pendeknya tenggat waktu antara sosialisasi Pemira, penjaringan, dan kampanye calon diperkiran menjadi factor yang berpengaruh. Dengan demikian, kedua calon dipaksa untuk melakukan variasi strategi, metode, dan tak-tik meningkatkan popularitas dan elektabilitas sebelum hari pemungutan suara.

Elektabilitas
Ungkapan yang menyebutkan bahwa hanya takdir yang bisa mengalahkan calon yang diusung UKMF MT Alkahfi menjadi gugur jika melihat hasil survey ini. Sebab, 48,7% responden; lebih memilih M. Fahrudin Alawi sebagai Ketua BEM FKIP 2011/2012 dibandingkan Ikbal. Ikbal hanya dipilih oleh 23,7% responden. Setengah dari jumlah responden yang memilih M. Fahrudin Alawi. Sementara sisanya 27,5% mengatakan tidak tahu atau belum memutuskan akan memilih siapa.
Hasil ini mencengangkan, mengingat selama ini diasumsikan MT Alkahfi akan selalu menjadi pemenang dalam setiap perhelatan Pemira di FKIP. Dalam hal ini, calon Nomor Urut 1. M. Fahrudin Alawi seakan melawan ”Takdir”.
Tingginya tingkat elektabilitas M. Fahrudin Alawi nampaknya disebabkan oleh pengalaman dan keaktifannya sebagai pegiat kampus di berbagai kegiatan organisasi mahasiswa. Bahkan dalam wawancara pendek, beberapa responden mengatakan bahwa mahasiswa Bastrindo angkatan 2007 ini memiliki kemampuan berkomunikasi dan kepemimpinan yang lebih dibandingkan dengan Ikbal yang juga mahasiswa Bastrindo angkatan 2009.
Sementara angka 27,5% dapat diasumsikan sebagai floating mass (massa mengambang) yang belum memiliki pilihan kemana suaranya akan diberikan. Jumlah ini sangat signifikan untuk diperebutkan guna menambah pundi-pundi suara. Maka, secara kasar; kemampuan mobilisasi massa mengambang ini akan memberikan pengaruh besar bagi kedua calon.
Dari 8 program studi, hanya di 2 prodi, yaitu PGSD/PAUD dan Prodi Matematika saja calon Nomor Urut 2. Ikbal mendapat suara lebih dibandingkan M. Fahrudin Alawi. Suara yang didapat Ikbal di dua Prodi ini pun hanya bermargin 10 saja dalam persentase. Artinya, M. Fahrudin Alawi mendapat kepercayaan lebih dari responden untuk maju menjadi Ketua BEM FKIP tahun 2011/2012 dibandingkan Ikbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar