Jumat, 28 September 2012

TEKNIK WAWANCARA


TEKNIK WAWANCARA[1]

Tiga kegiatan wartawan:
1.   Mengumpulkan (reporting) – membaca, mengamati, mendengarkan, wawancara.
2.   Menulis (writing)
3.   Mengedit berita (editing)

Definisi Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab antara wartawan dan orang yang terkemuka atau narasumber
Sasaran wawancara ialah untuk memperoleh apa yang anda ingin ketahui dari pihak yang diwawancara.

Persiapan
1.   Kenali topic. Bacalah berkas masalah pokok. Bukalah kliping, makalah, dokumen yang relevan dengan topic.
2.   Tetapkan apa yang ingin anda ketahui. Susunlah kerangka.

Menyusun kerangka
Kerangka/ outline merupakan penjabaran topic. Topic diuraikan menjadi sejumlah sudut tekanan (angle). Setiap sudut tekanan dikembangkan menjadi pertanyaan.
Kerangka berfungsi menetapkan angle apa yang patut masuk dalam wawancara, kemudian mengembangkan pertanyaan dalam cakupan angle tersebut.
Beberapa butir pedoman berwawancara
1.   Kuasai latar belakang masalah pokok
2.   Tetapkan apa yang ingin anda ketahui (susun daftar angle)
3.   Hindari adu pendapat. Anda wawancara untuk mendapatkan keterangan.
4.   Pastikan kelengkapan hasil wawancara. Pada akhir wawancara, tanyakan pada sumber apakah ada hal relevan lain yang belum tercakup.

Etika wawancara
1.   Identifikasi diri dengan menyebut nama diri dan nama organisasi anda untuk wawwancara resmi
2.   Jelaskan maksud wawancara anda.
3.   Bila membuat janji, datang tepat waktu.
4.   Off the record. Hormati permintaan narasumber bila keteraangannya minta tidak disiarkan
5.   Atribusi sumber; hormati permintaan nara sumber bila nama dan kedudukannya tidak ingin disebut.

Mengajukan pertanyaan yang tepat
1.   Ajukan pertanyaan yang relevan dengan masalah pokok. Mencari jawaban atas 5W+1H.
2.   Pakai acuan dalam pertanyaan.
3.   Ajukan pertanyaan yang menekankan satu pokok saja.
4.   Ajukan pertanyaan singkat, padat, dan jelas, langsung ke persoalan.
5.   Ajukan pertanyaan yang meminta sumber untuk berpikir. Pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa.
6.   Ajukan pertanyaan konseptual. Artinya yang berkaitan dengan gagasan sentral.
7.   Ajukan pertanyaan berorientasi ke masa depan.



Contoh Kerangka Wawancara
Topic: penanggulangan narkoba di SMA
Sumber: kepala sekolah, LSM
Acuan: menurut survey tahun 2002 oleh Depkes/BPS, 30% pelajar pria di SMA di Jakarta pernah mencoba narkoba dan 8% pernaah melakukan hubungan seks
Angle:    I latar belakang (angle kemarin)
              II Cara peredaran (angle kini)
              III upaya pencegahan (angle kini)
              IV tindak lanjut (angle esok)                                                 
Pertanyaan
1.   Survey Depkes/BPS tahun 2002 mengungkapkan bahwa 30% pelajar pria SMA di Jakarta sudah pernah mencoba narkoba. Bagaimana asal-usul narkoba sampai beredar di sekolah?
2.   Bagaimana cara peredarannya?
3.   Apa upaya penanggulangan sekolah untuk menanggulangi peredaran narkoba ini?
4.   Apa tindak lanjut hingga lima tahun ke depan untuk melindungi siswa sekolah dari bahaya narkoba?



“Kesetiaan pertama pers adalah kepada rakyat yang tertindas, terpinggirkan, dan terlupakan oleh penguasa”

“Pers jihad adalah yang mengabdi kepada rakyat, kebenaran, dan keadilan, bukan kepada kekuasaan.”



[1] Disarikan dari tulisan Warief Djajanto Basorie, Meliput dan Menulis Berita dan Teknik Wawancara. Dan disampaikan dalam pelatihan Jurnalistik I yang diselenggarakan oleh DPC HIMMAH NW Mataram pada tanggal 1 Mei 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar